Wednesday, March 21, 2007

Tangerang menangis

1 Persela v Persikota 0
LAMONGAN - Konfigurasi Zona Superliga di klasemen sementara Liga Djarum Indonesia 2007 kembali bergeser. Meski tidak mempengaruhi puncak klasemen, hasil pertandingan kemarin mengubah posisi 10 besar (top ten) di Wilayah Barat (Wilbar) maupun Wilayah Timur (Wiltim).

Kemenangan Persela Lamongan atas Persikota Tangerang 1-0 (1-0) di Stadion Surajaya, Lamongan, mengerak tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut di peringkat ke-5 dengan donasi 16 poin. Sebaliknya, tim tamu semakin terbenam di posisi buncit klasemen Wilbar. Raihan (1-0) yang dipetik PSIS dari Persikabo juga mengantarkan Mahesa Jenar ke Zona Superliga. Itu berkat gol penalti Julio Lopez menit ke-76.

Dari Wilayah Timur (Wiltim), dua tim Kaltim juga sukses menuai kemenangan. Persiba Balikpapan membekuk Persiter Ternate 1-0 (0-0) dan PKT Bontang melumat Persmin Minahasa 2-0 (1-0). Kemenangan tersebut mendokrak posisi keduanya ke Zona Superliga. (Selengkapnya lihat klasemen sementara)

Nah, aktor di balik cerita sukses Persela lagi-lagi menjadi milik Purwanto. Striker asal Lampung itulah yang menciptakan gol semata wayang Persela ke gawang Persikota dua menit jelang turun minum. Gol tersebut lahir dari kecerdikan Purwanto dalam menempatkan diri ketika terjadi tendangan sudut.

"Saya kira tidak ada yang istimewa dengan diri saya. Apa yang saya lakukan kali ini berkat dorongan Pak Masfuk dan kerja keras teman-teman di lapangan," ujar Purwanto seusai pertandingan."Gol ini saya persembahkan khusus buat pelatih. Sebab, beliau ternyata masih memberi kepercayaan besar kepada saya meski saya dalam kondisi cedera," imbuhnya.

"Kami memang sangat paksakan Purwanto untuk bermain. Itu bukan semata karena kami ingin mengurai krisis di lini depan, tapi kami butuh kehadirannya sebagai lucky player. Nah, gambling kami itu ternyata membuahkan hasil," tutur M. Basri, pelatih Persela.

Terpisah, kekalahan kemarin semakin memperpanjang catatan negatif Persikota. Tercatat kekalahan dari Persela menjadi kekalahan untuk kelima kalinya bagi Bayi Ajaib. Itu tentu semakin mengancam kursi Mundari Karya sebagai arsitek Bayi Ajaib, julukan Persikota. "Saya rasa tidak begitu. Sebab, tidak ada ultimatum tentang itu dari manajemen. Yang jelas saya akan maju terus," tegas Mundari. (fim)

No comments: